Sifat – sifat Bangsa Yahudi menurut Al-Qur'an

Bangsa yahudi adalah suatu bangsa yang merupakan satu rumpun dengan bangsa arab, hanya mereka keturunan dari nabi ishak yang merupakan putra nabi Ibrahim yang menurunkan nabi Yaqub, dari nabi Yaqub ini berkembang bangsa yahudi yang dalam Al-Quran disebut Bani Israil. Mereka memiliki kelebihan – kelebihan dan juga memiliki kelemahan atau kepribadian dan perilaku mereka yang jelas disebutkan dalam Al-Quran.

1.    Al Hasad
Adalah penyakit yang diidap Bani israil, yang tidak senang orang lain atau saudaranya diperlakukan lain dari mereka, dan penyakit ini diidap sejak mereka diasuh oleh ayahnya yaitu Yakub a.s. kedengkian inilah yang mendorong mereka melakukan maker terhadap saudaranya yaitu nabi Yusuf a.s dan nabi Yaqub a.s sangat dekat dengan hubungan hubungan antara ayah dan anak, karena kedekatan nabi Yusuf dengan ayahnya inilah membuat saudara – saudara nabi Yusuf sangat membencinya, apalagi nabi Yaqub telah mendengar cerita nabi Yusuf dalam mimpinya melihat sebelas bintang, bulan dan matahari sujud kepada nabi Yusuf, maka nabi Yaqub melarang nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada saudara – saudaranya. Sebagaiman diceritakan dalam Al Quran surat Yusuf ayat 4-5: “Ingatlah ketika Yusuf berkata pada ayahnya: “wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semua sujud kepadaku”. Ayahnya berkata: “
Wahai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, nanti mereka berbuat maker terhadapmu”. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi manusia”.
Sifat hasad dan dengki ini secara terus menerus diwariskan oleh orang Yahudi (Bani Israil) secara turun temurun, kedengkian ini bias terjadi sesama mereka, jika tidak sesama mereka dan ini merupakan watak khas dari Bani Israel.
Dari penyakit hasad ini akan melahirkan penyakit marah (kemarahan) al ghaizh, kospirasi, persekongkolan dan tipu muslihat dan akan melakukan perilaku makar.

2.    Penyembahan patung yang dibuat dari emas (Ibadaatudz Dzahab)
Ketika nabi Yusuf mendapat posisi yang paling penting dalam pemerintahan mesir, maka saudara-saudaranya hidup dalam kesenangan, mengakibatkan timbul kecemburuan dari penduduk mesir dan kebencian dari rakyat dan penguasa sehingga mereka melakukan tindakan-tindakan yang bermusuhan dan menyingkirkan mereka, keadaanpun terbalik kini mereka menjadi kelompok yang dihinakan, diperbudak dan tidak jarang mereka menerima perlakuan kejam dari rakyat mesir.
Ketika Allah mengutus nabi Musa a.s. untuk membebaskan mereka dari kekejaman firaun, dan Musa membawa mereka ke Palestina dengan menyeberang lautan. Kemudian nabi Musa pergi memenuhi panggilan Allah meninggalkan mereka beberapa saat, maka seorang bernama samiri, mengambil kesempatan mengajak orang – orang Yahudi kembali menyembah berhala. Samiri menggunakan dorongan Ibaadatiz dzahab yang ada pada mereka untuk mengumpulkan emas dan memulai membuat sebuah patung dari emas berbentuk anak sapi yang ternyata dapat mudah mereka terima. Supaya terlihat hidup maka patung anak sapi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bersuara ketika angin bertiup. Mereka pun percaya bahwa anak sapi hidup dan pantas disembah.
Setelah nabi Musa kembali menemui Tuhannya, Musa menemukan kaumnya telah sesat dan menyembah patung. Demikian Bani Israil sepanjang masa tetap memuja emas dan benda duniawi bahkan menyembahnya. Nabi Musa membakar patung itu, akan tetapi emas dan anak mereka sebagai persembahan. Allah menegaskan dalam Al Quran surat Al Baqarah 93: artinya :”…Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan meraka) menyembah anak lembu karena kekafirannya…”(QS.Al-Baqarah:3).
Demikian juga materialism telah benar-benar melekat dihati mereka, sehingga untuk menjauhkan mereka dari kecintaan mereka yang berlebihan terhadap dunia, namun hati mereka benar-benar terikat sehingga tidak mampu melihat segala yang ada di balik materi, akibatnya sulit bagi mereka untuk percaya kepada hari akhir.

3.    Al Fusuq
Ushaat Lillah, durhaka kepada Allah. Mu’tadun melewati batas, layaanahun’ anmungkar fa’alahu, tidak saling mencegah kemungkaran, muaalatul ladzina kafaru, berwakilan atau tolong menolong dengan orang-orang kafir, fasiquun, fasiq. Sifat-sifat mereka digambar dalam surat Al Maidah 78-81: artinya: “Telah dilaknat orang-orang kafir dari bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka sungguh amat buruk apa yang lelalu mereka perbuat. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang kafir (musryik). Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka sedihkan untuk diri mereka yaitu kemurkaan Allah kepada mereka dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah SWT, kepada nabi Musa dan kepada orang yang diturunkan kepadanya niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musryik itu menjadi penolong-penolong, tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik”.

4.    Qaswatul qulub
Sifat keras hati akibat anbiyah. Sifat materialistic mereka, kesombongan mereka serta superiority complex yang sudah berakar pada masyarakat juga akibat kecintaan mereka berlebihan terhadap dunia dan keberanian mereka terhadap Allah SWT dan maksiat yang selalu mereka lakukan dari kebinasaan mereka melakukan perbuatan fujur dan fasiq dan berkomplot membunuh dan menentang para nabi, serta berbuat dusta dan melanggar janji yang mereka buat berakar pada masyarakat dan terhadap Allah, begitu keras hati mereka sehingga Allah memberi gambaran keras hati mereka seperti batu, bahkan lebih keras lagi.
Artinya: “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantara ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan”. (QS.Al-Baqarah:74).

5.    Naqhdul uhuud
Melanggar janji merupakan sifat dari orang yahudi, orang sudah dipandang sejak masa lampau, sehingga janji terhadap Allah, terhadap rasul yang diutus bahkan dengan sesama manusia tetap melangggar sampai sekarang. Sejak tahun 1984 ketika Negara Israel diploklamirkan, berkali-kali perjanjian dengan bangsa Arab, bahkan ada resolusi PBB, Campdavid dan perjanjian-perjanjian bilateral yang lain selama ini tetap selalu dilanggar dan itu watak asli Yahudi yang disebut dalam Al-Quran.
Pertama surat Al-Baqarah ayat 27: artinya: “Orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu dan teguh dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi, Mereka itulah orang-orang yang rugi”.
Oleh karena mereka melanggar janji-janji inilah maka Allah menjatuhkan laknat kepada mereka dengan menurunkan penyakit qaswatul qutul.
Sudah merupakan sunnatullah apabila umat itu melanggar janjinya maka Allah menjadikan umat atau bangsa terlaknat yakni jauh dari rahmat dan akan menjadi bangsa yang keras hati.

6.    Tahrif kamillah
Kebiasaan Yahudi melakukan perubahan-perubahan ayat-ayat Allah, menjadikan agama sebagai permainan serta dengan membawa nama Allah. Artinya: “Mereka suka mengubah ayat-ayat Allah dari tempatnya dan segela mereka sengaja merupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya…” (QS.Al-Maidah:13).

7.    Al-Khinayaah
Khianat merupakan sifat yang mendarah daging bagi orang Yahudi, mereka mudah berjanji, tetapi janji itu mudah dikhianat, ini berarti orang-orang munafiq. Walaupun mereka bersifat khianat , tetapi tidak semua orang Yahudi memiliki sifat demikian, ada orang Yahudi yang betul-betul mengamalkan ajaran Taurat dan berpegang pada janji-janji yang mereka buat dengan Allah dan mereka buat sama dengan manusia.
Firman Allah SWT: artinya: “…Dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhiatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka…”. (QS.Al-Maidah:13).

8.    Qathul Anbiyah waqatlu Du’aatilhaq
Cara mereka membunuh para Nabi atau du’atil haq, ada kalanya secara langsung, tidak jarang juga mereka bekerja sama dengan penguasa yang zalim memusuhi Da’I dan nabi-nabi atau dengan menggunakan orang-barang bayaran. Apa yang mereka lakukan terhadap nabi Isa a.s. dengan bekerja sama dengan penguasa romawi pada masa itu. Membunuh khalifah Umar bin Khattab dengan tangan majusi. Firman Allah SWT. Artinya: “Apakah setiap kali dating kamu seorang Rasul membawa sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu bersifat angkuh, maka beberapa orang dari mereka kamu dustakan dan sebagian yang lain kamu bunuh”. (QS.Al-Baqarah:87).

9.    Al-Jubn
Sifat yang ada pada mereka itu adalah pengecut, kepengecutan itu disebutkan hati mereka terpecah, tidak bersatu diantara mereka dan rasa kecintaan mereka terhadap dunia terlalu berlebih-lebihan, cinta harta, cinta kedudukan, cinta anak, istri sehingga membuat mereka lebih takut kepada kita daripada taku kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: artinya :”Sungguh kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah, yang demikian itu karena mereka kaum yang tidak mengerti. Mereka tidak akan menerangi kamu (ketika kamu dalam) bersatu pada kecuali dalam kampong-kampung yang berbenteng atau dibalik tembok”. (QS.Al-Hasyr:13-14).

10.    Al-adaawah
Sikap bermusuhan dengan orang yang beriman dan nabi Muhammad SAW dan mereka yang senantiasa menegakan panji-panji Al-Quran termasuk upaya menegakkan syariat Islam selalu dimusuhi. Firman Allah SWT: artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka”. Katakanlah: “Sesungguhnya pentunjuk Allah itulah petunjuk yang benar”. (QS.Al-baqarah:120). Firman Allah SWT: Artinya: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhan terhadap orang-orang yang beriman ialah orang Yahudi dan orang-orang Musyrik…”. (QS.Al-Maidah:85).

Sejarah telah membuktikan kebencian mereka terhadap kaum muslimin, sejak lahirnya Islam di Jazirah Arab. Hampir-hampir setiap tipu daya, persengkokolan dan peperangan melawan Islam akhirnya akan didapati bahwa dibelakang peristiwa itu ada Yahudi yang bermain di balik layar.
Pembunuhan terhadap khalifah Umar bin Khattab lewat tangan-tangan orang majusi, timbul gerakan syi’ah pada masa Ali bin Abi Thalib yang dimunculkan oleh seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saab yang menyebabkan perpecahan dikalangan umat Islam, demikian timbul perang salib yang berkepanjangan dan runtuhnya daulat Islamiyah yang semuanya tidak lepas dari tangan-tangan kotor Yahudi yang memang tidak senang dan ingin menghancurkan umat Islam sampai hari akhir. Wallahua’lam.

5 komentar:

mengunjungi sobat blogger sambil ngasih Smile...... jangan lupa datang di blog aku ya.... ulasannya bagus


@the opportunity

thanks for your comment.
ok...


mksdnya mirip ma postinganku...
check it out...
heheheh...
tp ok kok...
kerenan punyamu soalnya...
:P


@yoesuf a.k.a ucup

Iya ya... mirip
ga apa2 lah, anggap saja beda.
Emang ada yang beda kok....
he he he
Ok.


Post a Comment

About

My photo
Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia

Followers

Powered By Blogger

Recents Post

Recents Comments